Ekstasi menekan sinyal-sinyal tanda bahaya alamiah yang dilepaskan oleh tubuh. Sebagai akibatnya, setelah menggunakan ekstasi, seseorang dapat melakukan hal-hal di luar batas-batas kemampuan dan ketahanan fisik. Contoh, seseorang yang sedang menggunakan ekstasi mungkin tidak menyadari bahwa suhu tubuhnya sudah sangat tinggi dan memungkinkan dirinya pingsan bahkan meninggal karena sengatan panas.
Penilitian oleh Universitas Texas, Pusat Penelitian Kerja Sosial menemukan bahwa efek jangka panjang ekstasi yang paling sering dilaporkan di antaranya adalah ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan depresi. Para peneliti menemukan pula bahwa penggunaan berulang ekstasi berakibat adanya gangguan-gangguan tidur, suasana hati dan kecemasan, kejang atau gemetaran, dan masalah daya ingat.
Efek Jangka Pendek
- Lemah dalam kemampuan menilai
- Perasaan-perasaan yang semu
- Kebingungan
- Depresi
- Masalah-masalah tidur
- Kecemasan yang parah
- Kecurigaan
- Merindukan Narkoba
- Ketegangan otot
- Pengatupan gigi yang tidak disengaja
- Mual-mual
- Penglihatan kabur
- Keletihan dan kedinginan atau pembengkakan
Efek Jangka Panjang
- Kerusakan jangka panjang pada otak
- berdampak pada pikiran dan daya ingat
- Kerusakan di bagian otak yang mengatur
- fungsi-fungsi yang sangat penting seperti
- belajar, tidur dan emosi
- Dapat diumpakan panel tombol-tombol
- pergantian di otak dirusak kemudian
- dipasang kembali tetapi terbalik
- Terhentinya proses regenerasi cabang-cabang
- syaraf dan ujung-ujung sel syaraf
- Depresi, kecemasan, kehilangan memori
- Gagal Ginjal
- Pendarahan
- Gangguan jiwa
- Kematian
- Penyempitan pembuluh darah jantung
- Kejang-kejang
Tinggalkan komentar